Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Cerita Pendek yang Menjelaskan Perjalanan yang Panjang

Cerita Pendek yang Menjelaskan Perjalanan yang Panjang Marlina. Perempuan berkerudung yang berusia tiga puluh tahun. Ia tak tahu harus menceritakannya kepada siapa. Semua rekan-rekannya sudah tidak ada lagi semenjak kejadian itu. Hanya Marlina sendiri. Menyaksikan Jono, Tedjo, Awaliah, Annisah, dan kucing kesayangannya, Sivy, tergeletak. Kaca jendela pecah, berserakan. Ada yang menancap di tangan, di kaki, di paha, di dahi, juga bahu kanan dan kiri. Sinar matahari memoncerkan cairan merah, darah segar, yang mengalir menuruni pelipis, pipi, mulut, lanjut mengaliri leher hingga pakaian yang terpakai basah oleh darah. Yah. Marlina adalah satu dari tiga puluh lima penumpang bus yang selamat saat mengalami kecelakaan, dan masuk jurang. Ketika itu, tidak tahu di daerah mana. Hanya tebing yang curam saat Marlina keluar dari bus yang sudah ringsek, tetapi masih terdapat celah melalui pintu belakang yang menganga. Semua mati. Kenek bus, supir, dan tiga puluh empat penumpang—termasuk reka

Perkosa

Perkosa Sesenjaan lalu, Tubuhku disetubuhi Oleh baris abjad Habis aku dibuatnya puas Kuperiksa telepon genggam pada tangan kiriku Sebab yang kanan mati rasa Disiksa Bukan copot lagi Hampir dimutilasi karena ejakulasinya dini Ah! Kasihanilah Demi setetes darah Nanti bisa jadi rupiah Siapa tahu bisa dinikmati bersama Eh! Ini bukan Perkataan jorok-jorokkan Cuci wajahmu, Instokan matamu Biar jernih, biar kembali suci Samarinda, 12 Desember 2016

Ramai

Ramai Lalu lalang Sana-sini bertabrakan Bersenggolan Kiri-kanan sayuran Ada yang teriak Yang lari-lari Yang mana? Itu, Telur, ayam, ikan Minuman, makanan, mabuk-mabukkan Aku? Duduk dengan tenang Makan cucur juga cincin yang dibungkusan Sari Namja, 21216